Sejarah Singkat Yayasan Islamiyah - Stara Info -->

Sejarah Singkat Yayasan Islamiyah

SELAYANG PANDANG YAYASAN ISLAMIYAH

Pst. Srahtarjuningrahyu Ciawi - Tasikmalaya


Sekitar 90 tahun yang lalu di sebuah perkampungan kecil bernama Sawati Desa Cipondok Kecamatan Pageurageung, berdirilah sebuah pesantren di pinggiran kali. Pesantren itu didirikan oleh seorang putra kelahiran Cimanggu Desa Sekamenak bernama Kh. Abdul Barry beristrikan Hj. St. Maemunah seorang putrid Kyai Muhamad Sholih

Dari pesantren Sindangsari – Banjarsari kecamatan Pageurageung. Tidak lama setelah itu mereka di karuniai seorang putra yang dikenal dengan nama Kyai H Mabrur Aid S. SH. Pada perkembangan berikutnya, pesantren tersebut di pindahkan lokasinya ke kampong Cikarees Desa Pakemitan berbatasan dengan kampong Cipondok (pada lokasi dari bapak rafi’i). Di pesantren Cikarees inilah mreka di karuniai 2 orang putra lagi, saying putra keduanya tidak brumur panjang, dan putra ketiganya KH. Drs. Machdum Almunawar, MM. Rehtetan hubungan kekeluargaan itulah yang membuat ikatan Cipondok masih terbina dengan baik.

Pada Sekitar tahun 1950 situasi tidak menentu, keadaan keamanan juga sulit di jaga, maka pesantren Cikarees pun akhirnya sering kami tinggalkan, kami kadang mengungsi ke Ciawi dan sesekali ke Kota Tasikmalaya .

Selang beberapa tahun terombang – ambing di tempat pengungsian, pada sekitar tahun 1952, keluarga Bapak Berhinder almarhum dan Bapak Endang almarhum, menawarkanunutk dapat memiliki sebidang tanah. Maka mulailah membangun pesantren namun tentu tidak langsung nyaman seperti sekarang ini. Perjuangan pertama yang di lakukan adalah membuka lahan yang penuh semak dan duri ular dan kalajengking serta penuh daun dan akar bambu, (alhamdulillah) meski keadaan darurat dapat membangun sebuah mushola merangkap asrama santri dan sebuah bangunan madrasah merangkap rumah. Namun demikian sebuah bangunan pesantren sudah dalam keadaan tentram. Berkali – kali desingan peluru dan rentetan suara senjata masih sering terdengar dan lokasi disini kadang – kadang menjadi ajang pertempuran karena di luar kandang jaga.

Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya pada tahun 1962 situasi keamanan sudah mulai terkendali, maka pesantren mulai menggeliat menata masa yang lebih jauh. Bersamaan dengan Kyai H Mabrur aid SH menamatkan kesarjanaannya du Universitas Islam Jakarta. Pada tahun itu pula mencoba yang bernama Sekolah Menengah Islamiyah. Sambutan atas berdirinya sekolah itu cukup baik, sehingga dipercaya unutk memanfaatkan sebidang tanah di sukamantri yang merupakan tanah wakaf dari masyarakat Ciawi. Namun karma lokasinya yang terpisah, kurang dapat di kondinasikan, sehingga tempat itu tidak dapat di mangfaatkan dengan baik. (alhamdulillah) meski sempat naik – turun, SMPI sampai sekarang masih ada dan masih berkembang.

Sejak saat itu pula mencoba organisasi pesantren, bagaimana memadukan antara pendidikan pesantren dengan persekolahan. Maka pada tanggal 05 Nopember 1965 mendaftarkan kelembagaan pesantren di bawah Notaris Riono Ruslam, dalam bentuk yayasan yang bebadan hokum dengan Nomor 12, beserta para pendirinya satu organisasi masyarakat atau organisasi politik apapun. Untuk itu menamakan yayasan tersebut dengan nama islamiyah atau dengan istilah uniknya yaitu Srahtarjuningrahyu merupakan perpaduan dari tiga kata yaitu Serah , Pasrah atau islam, Tarju atau traje yaitu sulam dan rahayu atau selamat. Jadi Srahtarjuningrahyu sebenarnya adalah penjabaran dari kata islamiyah juga yaitu islam, sulam dan selamat.

Dengan nama islamiyah itu mengandung maksud bahwa akan memberikan pelayanan pembinaan kepada umat yang paling tidak dia mengaku beragama islam, apakah dia telah aktif menjalankan atau belum. Itu semua menjadi garapan bagaimana mendidik dan menyandarkan umat islam untuk menjadi umat islam yang kaffah.

Selain pendidikan pesantren dan SMPI, sejak saat itu berbagai bentuk pendidikan lainnya sempat diselenggarakan diantaranya Madrasah Tsanawiyah Islamiyah, SKKP Islamiyah, Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah, SMA Islamiyah, Madrasah Aliyah Islamiyah bahkan sempat membuka cabang fakultas tarbiyah dari Universitas Islam Bandung dan sempat membuahkan beberapa orang sarjana muda dalam dua periode. Suatu kebanggaan bahwa Madrasah Islamiyah dengan pertimbangan untuk kemajuan daerah,ahirnya diserahkan kepada pemerintah yg sekarang menjadi madrasah aliyah negei ciawi.

Pada tahun 1968 kepeminpinan pesantre dan yayasan islamiyah beralih kepada Kyai H Mabrur AID.SH.karena Kyai H.Abdul Bary pulangkerahmatulloh,sekitar 15 tahun kemudian menyusul Hj.Siti Maemunah wafat juga.

Perkembanan selanjutnya satu demi satu lembaga pendidikan yg diselenggarakan kurang mendpat animo pasar, tetapi bidang ilmu ke agamaan justru makin berkembang dan mendapat sambutan. Sejak saat itu seiring menyelenggarakan dirosah islamiyah yg diikuti oleh para Kyai di lingkungan ciawi, pagerageng, panjalu dan panumbangan bahkan kadang sampai jauh ke singaparna, indihiang dan manonjaya serta meliputi kabupaten tasikmalaya untuk memusyawarahkan masalah-masalah agama yg timbul di masyarakat dan perlu mendapat respon yg segera dari para ulama.

Setelah 30 tahun berjalan atou teptnya tahun 1998 Kyai H.Mabrur Aid,SH juga mendapat panggilan alloh yg maha kuasa. Sejak sepening galnya, masyarakat sempat bertanya bagaimanakah nasib pesantrn ini selanjutnya akankah tenggelam dimakan jaman,atou masih bias berjalan ?pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat tersebut sangat wajar.beruntunglah pada masa kepeminpinannya sempat mengkaderkan para putranya berupa benih-benih unggul dan Kyai telah menanamkan rasa kebersamaan denga para Kyai yg terdapat di sekitar ciawi, yg pada umunya sering mengikuti dirosah islamiyah.

Diawl ke peminpinannya pada tahun 1990, di bidang ke pesantrenan terus menjalin kerja sama dengan para Kyai untuk menjalan kan roda majlis ta’limhari minggu untuk ibu-ibu dan hari rabu untuk bapa-bapa.sedang kan operasionalisasikepesantrenan dilaksanakan sosial melanjutkan garapan dalam bidang perkoprasian dan khitanan berjama’ah. Khusus khitanan berjama’ah sampai saat ini sudah menginjak ke-30, dan alumnioanak yg dihitan di pesantren jumlahnya suadah melebihi dari1000 anak. Malahan mungkin sebenarnya kegiatan ini pantas untuk dicatat dalam museum rekor Indonesia karena meningkat.

Prestasi ini adalah prestasi madyarakat ahli pesantren dan masyarakan simpati dengan pesantren karena yg terlibat adalah masyarakat,pemerintahan desa,kecamatan bahkan pemerintahan kabupaten juga kapolisian,kesehatan atou poliklinik,para juru khitan,para donator yg terdiri dari karyawan,pedagng,petani,bahkan parapensiunan.terus tenang saja keberhasilan ini adalah keberhasilan bersama, karena kami hanya sekedar mengkoordinasi saja.

Penataan dibidang pendidikan pertama kali menghentikan operasional madrasah ibtidaiyah islamiyah karena animo kurang dan sekolah dasarpun lokasinya dekat dengan pesantren.saat itu mencoba membuka lembaga baru yaitu taman kanak-kanakTKA,TPA,TQA, serta sekolah menengah kejuruan islamiyah jurusan bisnis dan manajemen dan teknologi informatika.

Alhamdulillah, Kami panjatkan syukur kepada Alloh SWT atas limpahan karunia-Nya dan atas dorongan dari semua pihak, 12 tahun yang lalu menampakan hasil. Kebijakan yang di tempuh di bidang pendidikan, yaitu dengan melaksanakan pendidikan terpadu, yaitu pendidikan persekolahan yang di padukan dengan pendidikan kepesantrenan. Kami bercerita – cerita bahwa lulusan sekolah di lingkungan kami ada cirri khasnya. Sebagai Contoh lulusan TK, kami berharap lulusannya dapat membaca dan menulis Al – Qur’an, membaca dan menulis huruf lain serta berhitung tingkat dasar. Alhamdulillah tujuan itu dapat tercapai.

Lulusan Madrasah Tsanawiyah dan SMPI kami berharap mereka selain mendapatkan ilmu di sekolah, juga dibekali ilmu keagamaan, minimal mereka dibiasakan untuk sholat berjamaah dan biasa membaca Al – Qur’an dan Hadist. Alhamdulillah lulusan SMPI dan Madrasah Tsanawiyah juga tidak mengecewakan. Untuk SMK kami berharap lulusannya selalu menguasai ilmu dari sekolah juga mereka di harapkan dapat menjaga kebiasaan sholat berjamaah tepat waktu, mempunyai keterampilan di bidangnya, dan dapat melaksanakan Da’wah bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dasar. Suatu kebanggaan bagi kami karma unutk lulusan SMK Islamiyah banyak pesanan dari beberapa instansi, baik pemerintah maupun perusahaan, yang akan menampung tenaga dan keahlian mereka. Selama 12 tahun ini kelulusan mereka mencapai 100% suatu hal yang sangat membanggakan kami karena dengan demikian kami mencoba mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama mengenai standar minimal kelulusan.

Hasil yang membahagiakan tersebut sudah tentu bukan hanya pekerjaan satu gelincir orang, tetapi melibatkan berbagai pihak. Pada kesempatan ini juga kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada jajaran pimpinan sekolah, guru – guru dan tenaga administrasi serta para siswa yang telah berjuang dengan sungguh – sungguh demi menggapai cita – cita kita bersama demi menghadapi masa depan yang lebih cerah. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan Kepada Bapak – bapak, Ibu – ibu orang tua siswa yagn telah mempercayakan dan mendorong putra putrinya unutk bersekolah di lingkungan kami. Kepada Dinas pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Agama Kabupaten Tasikmalaya kami sampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, bimbingan serta perhatian yang besar terhadap pendidikan di lingkungan SMK Islamiyah Dan Umumnya Yayasan Islamiyah ini.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sejarah Singkat Yayasan Islamiyah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel