Mahasiswa Muslim Temukan Rumah Baru Di Universitas Kristen - Stara Info -->

Mahasiswa Muslim Temukan Rumah Baru Di Universitas Kristen

NASHVILLE, Tennessee (Berita SuaraMedia) – Setiap pagi sebelum sekolah, Tewar Zeki dan ibunya sholat bersama, sama seperti yang semua Muslim wajib lakukan pada subuh hari.

Kemudian ia mengemasi semua bukunya dan pergi menuju Universitas Lipscomb untuk semacam panggilan kewajiban lainnya.

Zeki adalah bagian dari sekelompok kecil siswa Muslim namun terus berkembang jumlahnya, yang telah menemukan sebuah rumah di kampus Gereja kecil yang terafiliasi dengan Kristen, di mana kehadiran kapel adalah sebuah kewajiban dan kelas-kelas studi Alkitab adalah sebuah prasyarat untuk kelulusan.

"Ketika pertama saya memutuskan bahwa saya akan bersekolah di Lipscomb, ada teman saya yang mengatakan, 'Kau akan membuat sebuah kesalahan yang besar. Kau tidak akan pernah diterima,'" kata Zeki, seorang mahasiswa baru jurusan biologi, yang ditarik ke Lipscomb karena ia berharap untuk menempuh pendidikan di fakultas farmasinya suatu hari. "Ada seorang gadis mengatakan kepada saya, 'Kau tidak mengerti orang-orang yang datang ke sekolah di sana – mereka akan memakan jiwamu!'"

Semua pernyataan tersebut adalah masa-masa tegang untuk hubungan antar agama di Tennessee Tengah. Para pemrotes penjaga pemogokan di tempat pembangunan Masjid. Beberapa legislator berusaha untuk melarang praktik hokum Syariah. Seorang siswa Arab Saudi yang sebelumnya belajar bahasa Inggris di Vanderbilt tercakup sebagai seorang tersangka teroris di Texas.

Namun di kampus Kristen konservatif, Muslim disambut dengan baik – dan telah ada selama beberapa dekade.

"Ibu saya mengatakan kepada saya, 'Jika bukan Limpscomb, maka tidak ada sekolah lainnya,'" kata Khanda Hama, seorang mahasiswa baru yang mengambil jurusan perawatan yang juga adalah orang ketiga di keluarganya yang bersekolah di universitas tersebut.

Hal yang sama tentang sekolah yang menarik adalah para orang tua Kristen konservatif menarik keluarga Muslim juga. Lipscomb adalah sebuah kampus kecil dengan sebuah aturan sosial dan moral yang ketat.

Ketika Anil Zia mendaftar ke fakultas-fakultas, semua pilihan teratasnya adalah sekolah Kristen – Lipscomb, Belmont, Trevecca. Zia, yang keluarganya berimigrasi dari Afghanistan 10 tahun lalu, ingin sebuah sekolah yang dekat dengan keluarganya dengan ukuran kelas yang lebih kecil dan sebuah reputasi untuk keamanan kampus.

"Saya tidak melihat satu pertengkaran pun sejak saya datang ke sini," kata Zia, seorang senior dengan jurusan pra-kedokteran. Ia mengatakan bahwa ia menikmati kelas-kelas agama yang ia telah ambil. "Sebenarnya kelas-kelas tersebut merupakan sebuah pengalaman yang bagus."

Ia adalah Muslim pertama dari beberapa dari teman sekelasnya yang lebih terlindungi.

"Beberapa dari mereka tidak berpengalaman dengan kebudayaan dan ras yang berbeda," Zia mengatakan. Namun beberapa orang telah berusaha untuk menekannya untuk berpindah agama, ia mengatakan. "Tidak secara langsung. Telah ada beberapa teman kelas dan beberapa profesor yang mengatakan, 'Agama ini (Gereja Kristen) adalah yang paling penting dan benar-benar bagus.' ... Saya bukan seorang ekstrimis."

Ketika keluarganya pertama pindah ke Nashville, Zia mengatakan, "semua teman kelas sekolah menengah saya mengira saya adalah seorang teroris."

Disamping ikatan kuat Lipscomb pada Gereja-gereja Kristen, kurang dari setengah badan siswa mengidentifikasikan sebagai anggota Gereja Kristen, dan universitas membanggakan kebudayaan antar agama sekolah tersebut – Muslim, Hindu, Budha, Yahudi, Katolik dan bermacam-macam denominasi Kristen semua bersekolah di sana. Dan dengan sebuah badan siswa yang 16 persen adalah minoritas, para pejabat Lipscomb membantu perkembangan kampus tersebut agak beragam dari pada Universitas Tennessee.

"Tujuan kami tidak untuk berdakwah atau membuat mereka berpindah agama. Terutama menjadi sadar akan kebudayaan lainnya," kata profesor Lipscomb Tom Seals, yang mengajar mata kuliah Alkitab untuk program sarjana dan adalah seorang penasihat untuk organisasi kebudayaan yang baru saja dibentuk di sekolah tersebut, Common Ground.

"Telah ada begitu banyak tekanan buruk. ... Kami membutuhkan sesuatu untuk memberikan keseimbangan."

Seals telah memperhatikan bahwa banyak siswa internasionalnya, yang sebagian besar berasal dari latar belakang non-Gereja Kristen, duduk dengan diam melewati kelas-kelas Alkitab, takut untuk berbicara. Common Grounds adalah sebuah upaya yang diselenggarakan siswa untuk menyambut para siswa tersebut, ia mengatakan.

"Kami berhadap untuk membawa masuk lebih banyak," ia mengatakan. "Kami ingin mereka merasakan bahwa tempat ini aman, dan ini adalah sebuah tempat yang hangat."

Bagi Hama, yang tumbuh besar di dalam komunitas Kurdi Nashville, bersekolah di Limpscomb adalah sebuah kesempatan untuk memperluas horizonnya.

"Saya tumbuh besar dengan orang-orang Muslim. Saya selalu merasa terjebak dengan orang-orang saya sendiri. Dan dengan datang ke sini, saya melepaskan semua itu," ia mengatakan. "Saya masih bergaul dengan teman-teman lama saya, namun saya juga berteman dengan orang-orang di luar agama saya, dan itu bagus untuk saya."

Menjadi sebuah minoritas keagamaan di sebuah sekolah keagamaan bisa menjadi tidak nyaman. Zeki dan Hama telah memiliki banyak teman yang meninggalkan Lipscomb. Keduanya mengatakan bahwa mereka menikmati kelas-kelas Alkitab dan kesempatan untuk mendengarkan cerita-cerita terkenal dari Al-Qur'an yang diceritakan dari sebauh sudut pandang keyakinan yang berbeda. Namun mereka mengakui bahwa mereka tetap diam dalam kelas agama tersebut dan jarang mengutarakan pendapat.

Hama yang memilih untuk mengenakan jilbab, mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa ditekan atau diasingkan, disamping fakta bahwa jilbabnya membuat keyakinannya dengan mudah teridentifikasi. Saudari perempuannya, yang lulus pada tahun 2009, adalah siswi pertama yang mengenakan jilbab di kampus namun juga tidak pernah mendapatkan masalah dengan kekerasan, ia mengatakan. (ppt/ct) www.suaramedia.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mahasiswa Muslim Temukan Rumah Baru Di Universitas Kristen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel