Pasukan Sampah, Andalan Baru AS Hadapi Kekuatan Taliban - Stara Info -->

Pasukan Sampah, Andalan Baru AS Hadapi Kekuatan Taliban


KABUL (Berita SuaraMedia) – Sampah kini menjadi andalan baru Amerika Serikat dalam menghadapi perang di Afghanistan. Sampah tersebut dijadikan robot-robot kecil setinggi 20 sentimeter.

Batalion robot kecil tersebut adalah buah pemikiran dari seorang prajurit AS, Rupert Valero. Valero mengisi waktu senggang antara pertempuran melawan Taliban dengan membuat robot-robot kecil dengan materi apa pun yang bisa ia dapatkan. Sebagian besarnya terbuat dari tutup botol.

Namun, tentu saja robot-robot tersebut hanya mainan dan tidak dapat dipergunakan untuk pertempuran sesungguhnya.

Prajurit Satu Valero adalah satu dari enam orang anggota tim yang menangani senjata artileri besar di Kandahar, Afghanistan.

Waktu senggangnya antara tiap shift 24jam menembakkan mortir dihabiskan untuk merakit robot-robot kecilnya.

Mantan insinyur minyak dari Texas tersebut adalah seorang kolektor berat action figure, dan ia memutuskan untuk menyalurkan hobinya saat ditugaskan di Timur Tengah.

Yang paling disukainya adalah memamerkan hasil kreasinya kepada anak-anak setempat saat unit pasukannya keluar dari pangkalan.

Valero menerangkan, "Kerja shift kami begitu brutal. Kami hanya beristirahat 12 jam tiap satu hari. Tiap harinya, kami menunggu perintah untuk menembakkan peledak berkekuatan tinggi, siang dan malam."

"Tidak banyak yang bisa mengganggu pikiran di sini. Tapi, bagi saya, bagi seorang insinyur, selalu ada sesuatu yang bisa diciptakan. Saya memanfaatkan benda-benda yang dibuang orang," katanya.

"Saat kami pertama tiba di sini, saya merasa gatal dengan udara panas dan ingin menghasilkan sesuatu, tapi yang kami punya hanya air dan Gatorade," tambahnya.

"Kami tak banyak tidur, bahkan saat istirahat 12 jam. Saya tetap siaga dan saya memegang pisau serbaguna serta tutup botol di tangan. Saya tidak akan pernah bosan saat saya mengombinasikan dua sumber daya yang tersedia untuk saya."

Robot-robot Valero utamanya terbuat dari tutup botol yang dilubangi tengahnya kemudian disatukan dengan kawat.

"Saat kami ada di luar pagar kawat dan berinteraksi dengan warga Afghanistan, saya membawa serta sebagian hasil kreasi kecil saya, dan saya bisa melihat mata anak-anak yang terbelalak," katanya.

"Mainan itu universal, entah di Amerika atau jauh di tengah-tengah gurun pasir. Dengan menggunakan imajinasi, bisa tercipta hal yang luar biasa dan saya bisa melakukan bagian saya dengan cara menghadirkan seulas senyum di wajah seorang anak, hal itu mungkin saja mencegah mereka melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan," paparnya.

"Mereka suka berpose dengan barang-barang buatan saya, dan jika saya bisa menginspirasi para rekan setim dan mengalihkan perhatian mereka dari kengerian brutal yang kami hadapi, dengan cara mengingatkan mereka bahwa di dalam hati kita semua anak-anak, maka saya telah melakukan pekerjaan saya," kata Valero.

Valero lahir dan dibesarkan di Texas. Ia berhenti di bidang perminyakan karena resesi ekonomi. "Itu adalah resesi global. Saya harus bekerja, membayar tagihan dan menghidupi istri dan tiga anak saya."

Valero telah menjadi kolektor selama sekitar 10 tahun. "Sebagai seorang insinyur, saya menyukai detail. Koleksi saya tumbuh pesat dan sulit dipindah-pindahkan. Berkat dukungan istri saya, koleksi saya dibawa bersama keluarga." (dn/dm/aaf) www.suaramedia.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pasukan Sampah, Andalan Baru AS Hadapi Kekuatan Taliban"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel